Puisi Menjadi Benua
Orang-orang ke gunung
Meluaskan rumah
Dengan pisau di kepala
Mereka makhluk bermata angin
Tubuhnya berdengkul batu
Tangan bercabang
Lidah panjang
Tuk ditukar bila saban hari cinta dihabiskan
Di antara binar dan lembah
Setiap pohon dan rumah hanya mainan.
Hanya mainan
Mainan siap gusur di hadapan peri-peri yang berpihak.
Bakul-bakul di atas punggung
Menjadi anak yang musti besar
Tanpa perlu tahu guna polisi
Guna menteri
Guna presiden
Guna-guna...
Yang hilang dan berganti
Persis, seperti kata-kata.
Meluaskan rumah
Dengan pisau di kepala
Mereka makhluk bermata angin
Tubuhnya berdengkul batu
Tangan bercabang
Lidah panjang
Tuk ditukar bila saban hari cinta dihabiskan
Baca Juga: Antara Puisi Chairil, Tren LDR, dan ATTASSINGENGSetiap kaki adalah ular
Di antara binar dan lembah
Setiap pohon dan rumah hanya mainan.
Hanya mainan
Mainan siap gusur di hadapan peri-peri yang berpihak.
Bakul-bakul di atas punggung
Menjadi anak yang musti besar
Tanpa perlu tahu guna polisi
Guna menteri
Guna presiden
Guna-guna...
Yang hilang dan berganti
Persis, seperti kata-kata.
Wajo, 29 Juni 2020
Posting Komentar untuk "Puisi Menjadi Benua"