Hasil Akulturasi yang Ada di Lumajang

alkuturasi lumajang

Halo guys, kemarin kita sudah bahas tentang apakah di Lumajang terjadi akulturasi? Dan jawabannya "Iya, di Lumajang terjadi akulturasi". Nah, lalu hasil dari akulturasi tersebut apa saja sih? Yuk, simak penjelasan berikut:
Baca Juga: Apakah di Lumajang terjadi akulturasi
1) Akulturasi  pada Kesenian Jarak Kencak Budaya jawa dalam Kesenian Jaran Kencak di mulai dari alat Musik Gamelang, ditambah dengan penyajian Ruwatan sebagai pembukaan dalam awal penyajian Kesenian Jaran Kencak, Ruwatan dalam Tradisi masyarakat Jawa adalah sebuah upacara yang dilaksanakan bagi orang yang memerlukan, karena ruwatan ini dipercayai untuk menjauhkan dari kesialan, Ruwatan Jaran dengan menggunakan sesaji. Budaya Madura dari alat musik Saronen, saronen dalam budaya Madura adalah musik rakyat yang tumbuh berkembang di masyarakat Madura, dari pakaian pawang Kuda yang identitasnya berlatar belakang Madura. Budaya Islam dalam kesenian Jarak Kencak yaotu syair-syair yang terdapat pada Kejung Madura mengandung makna yang demikian mendalam. Makna tersebut berisi nasehat tentang manusia dan jiwa spiritual yang harus dimilikinya

2) Akulturasi pada Kesenian Glipang Dalam Kesenian Glipang ada sesaji sebelum pertunjukan dimulai yang di pimpin oleh Juragan (ketua) Kesenian Glipang, sesaji tersebut terdiri dari beberapa macam antara lain: Dupa, Bunga, Kelapa Gading, Pisang Ayu dan daun sirih dibungkus dengan daun pisang, prosesi ritual diawali dengan pembakaran Menyan dilanjutkan dengan pembacaan doa. Dalam Musik pengiring Kesenian Glipang banyak dipengaruhi unsur Madura, jenis-jenis instrument dalam kesenian Glipang ada kaitannya dengan makna simbolik yang berhubungan dengan religi. Tari ini bernuansa Islam yang penarinya berjumlah lima orang makna simboliknya adalah tentang rukun islam dalam gerakannya menggambarkan orang sedang melakukan Wudhu dalam Sholat.

 3) Akulturasi pada Maulid Hijau Dalam tradisi Maulid hijau antara budaya Madura dan Budaya Jawa sudah Menjadi Budaya Pendhalungan, dalam budaya Pendhalungan ada kegiatan Larung sesaji yang identik dengan budaya Jawa dan Tari Ojung yang identik dengan Budaya Madura, unsur Islam dalam Tradisi Maulid Hijau adalah peringatan Maulid nabi Muhammad SAW

Akulturasi Budaya di kabupaten Lumajang tidak lepas dari unsur-unsur kebudayaan masyarakat Madura ke pulau Jawa khususnya Jawa Timur yang menjadikan cikal bakal munculnya budaya-budaya bercorak Madura di kabupaten Lumajang.

Masyarakat Lumajang sebagian besar dari suku Jawa dan Madura. Bahasa Madura juga dipakai oleh masyarakat Lumajang namun yang paling serling digunakan adalah bahasa Jawa.

Proses akulturasi budaya Jawa dan Madura dimulai sejak orang Madura bermigrasi ke Lumajang. Ketika sampai di Lumajang  mereka mampu mengakomodasikan keragaman etnik dalam Akulturasi Budaya, sehingga budaya Lumajang mencerminkan perpaduan sifat kemajemukan.

 Dibaca yaa, jangan di scroll-scroll doang :v
Zaa
Zaa Halo teman-teman!! Saya Laretza biasa dipanggil Eza. Gak suka baca apalagi nulis tapi cuma pengen damai aja ama keduanya. @laretza410

Posting Komentar untuk "Hasil Akulturasi yang Ada di Lumajang"