1. DNS (Domain Name System)
Setiap perangkat jaringan memiliki alamat IP namun berupa deretan angka yang mengidentifikasi perangkat-perangkat computer yang saling melakukan komunikasi. Tapi karena manusia lebih susah untuk menghafal alamat IP ini oleh karena itu diberikan nama domain untuk mengkonversi alamat yang berupa angka-angka menjadi nama yang simple dan dapat lebih mudah lagi untuk dihafal, sebagai contoh domain www.cisco.com memiliki alamat ip 198.133.219.25. Begitupula jika terjadi perubahan pada alamat ip user tidak perlu mengetahui perubahan IPnya dan domain tetap tidak terjadi perubahan.
Seiring banyak perangkat, semakin banyak kebutuhan domain sehingga munculah DNS atau Domain Name System untuk memberi layanan resolusi(mengubah) nama domain menjadi alamat IP. DNS melibatkan banyak server untuk mencari alamat IP dari sebuah domain. Clien DNS berupa servis yang melayani aplikasi lain yang membutuhkan konverensi nama domain ke alamat IP. Jadi saat mengkonfigurasi perangkat jaringan biasanya memasukan satu atau lebih alamat IP DNS server.
Sistem operasi computer biasanya memiliki tools namanya NSLOOKUP yang bisa secara manual untuk melakukan query permintaan request resolving nama domain ke nama alamat IP.
DNS memberikan layanan resolusi nama domain/url menjadi alamat IP. Proses server DNS disebut named (name daemon)
DNS server juga menyimpan informasi pada file-file zona (zona files). File zona ini berisi beberapa tipe record. Tiper record yang umum misalnya:
- A record : Menyimpan informasi IP addres dari sebuah nama domain.
- CNAME record : Memforward satu domain atau subdomain ke domain yang lain.
- MX record : Mengarahkan email ke alamat email server.
- NS record : Menyimpan informasi tentang alamat DNS yang bisa digunakan.
- PTR record : Memberikan alamat domain apabila memasukkan IP address.
Ada 4 macam server DNS
1) Recursive Resolver DNS
Recursive Resolver DNS adalah hirarki paling bawah server DNS. Disebut juga reqursor/resolver. Resolver ini menjadi titik awal pencarian apabila ada queri DNS dari sebuah Clien. Query dari clien pertama akan masuk ke sini dan mencari informasi query ke dalam casenya ada atau tidak (file zona) kalau tidak ada maka akan mengirim request ke root server.
2) Root Server
Root server adalah hirarki paling atas server DNS. Setiap resolver yang menerima request namun tidak bisa menjawabnya maka query diteruskan ke root server. Setelah menerima query root server akan menghubungkan ke TLD yang akan menjawab/merespon dengan memberitahu server berikutnya di TLD untuk mencari jawabannya berdasarkan extensinya (.com, .net dll)
3) TLD (Top Level Domain) Server
TLD berada dibawah hirarki Root server DNS. Ada beberapa macam TLD yang berbeda, setiap negara memiliki TLD yang berbeda misalkan Indonesia memiliki TLD “id”. Jadi TLD mengelola seluruh informasi nama domain yang memiliki ekstensi yang sama dan TLD akan memberikan alamat authoritative server yang harus dihubungi.
4) Authoritative Server
Authoritative server biasanya adalah langkah terakhir pencarian alamat IP dari proses resolusi nama. Setelah proses ini dilakukan baru kembalikan dan dicari alamat ipnya.
Baca Juga: Perbedaan Logika Fuzzy Mamdani dan Sugeno
2. WWW dan HTTP
Saat alamat web / url kita ketikan ke web browser maka koneksi akan diberntuk antara web browser dengan web servis yang berjalan di server menggunakan protocol http. URL(Uniform Resource Locater) dan URI (Uniform Resource Identifier) adalah nama2 paling umum pada alamat web. Contoh URL adalah http://www.cisco.com/index.html di sini halaman web dengan nama index.html kemudian pada server namanya cisco.com. Web browser adalah aplikasi clien yang mengakses sumber daya web pada web server. Web server berjalan sebagai background process untuk menunggu permintaan layanan dari clien. Untuk bisa mengakses sumber daya / content web client (browser) itu membuat koneksi ke server dan sumber daya yang diinginkan. Server lalu membalas dengan mengirimkan kode-kode data dari sumber daya tersebut ke clien, lalu saat diterima clien akan menerjemahkan kode yang diterima dan menyajikannya ke user.
Browser dapat menerjemahkan dan menyajikan banyak tipe data seperti
- Text
- HTML
- Tipe Data lain
Untuk menyajikan tipe data lain kadang browser membutuhkan add-ons atau plugins.
Interaksi web browser dan web client
1. http (protocol yang digunakan)
2. www.cisco.com (nama servernya)
3. web-server.htm (nama file yang diakses)
Kemudia browser akan menanyakan name server / DNS untuk mengkonversi nama server ke alamat IP, yang mana akan digunakan untuk membuat koneksi ke alamat IP server tersebut.
Menggunakan ketentuan HTTP browser mengirimkan request GET ke server dan meminta file web-server.htm, kemudian server akan mengirimkan html dari halaman web satu ke web yang lain untuk ditampilkan ke browser.
HTPP dikembangakan pertama kali untuk distribusi halaman HTML, dan sekarang digunakan untuk transfer beragam data di internet. Kemudian http merupakan protokol jaringan yang banyak digunakan. Namun sayangnya HTTP bukan protocol yang menerapkan fitur keamanan, untuk mengamankan komunikasi di internet biasanya menggunakan secure http yakni “https”. Pada https ini bisa menggunakan proses autotentikasi juga bisa menerapkan enkripsi untuk mengamankan data saat penggunaan antara client dan server.
3. Email Services dan SMTP / POP3
SMTP atau Simple Mail Transfer Protocol ialah suatu protocol untuk berkomunikasi dengan server kemudian mengirimkan email dari local email ke server. Sebelum akhirnya dikirimkan ke server email penerima. Proses tersebut terkontrol dengan menggunakan Mail Transfer Agent (MTA) yang terdapat di server email milik kita.
Port SMTP Default
Port 25 – Port tanpa dienkripsi
Port 426 – Port SSL/TLS, nama lainnya SMTPS
POP3 adalah protocol client/server yang mana email dikirim dari server ke email local. POP3 juga bisa di artikan protocol komunikasi satu arah yang mana data diambil dari sever kemudian dikirimkan ke email local pada perangkat computer.
4. FTP
File Transfer Protokol(FTP) merupakan protocol yang berfungsi sebagai menjembatani pertukaran informasi pada suatu computer. Sebagai contoh ketika sedang mengunduh atau mengunggah file, semua yang dilakukan ini dilakukan dengan adanya bantuan FTP.
FTP terbagi menjadi dua hal penting yaitu FTP server dan FTP client. FTP server adalah layanan tukar menukar saat FTP clien sedang meminta/membutuhkan. Sedangkan FTP client adalah kita, yang mana kita melakukan berbagai aktifitas di depan layar computer.
Cara kerja FTP dengan autentikasi standard yang meminta user computer menginputkan username dan password agar bisa mengakses data. Semua aktifitas kita di computer mengunduh, mengunggah atau aktifitas lain maka sangat diperlukan FTP ini . Sebelum pertukaran data FTP client terlebih dahulu harus melakukan permintaan koneksi ke server, jika FTP client terhubung ke FTP server maka bisa melakukan aktifitas tersebut.
5. DHCP
DHCP atau Dynamic Host Configuration Protokol adalah perangkat computer yang bisa mendistribusikan alamat IP server ke seluruh DHCP client bawah yang masih dalam satu jaringan network. Selain IP addres DHCP memungkinkan untuk mendistribusikan parameter yang lain misalkan defaukt gateway kemudian DNS server. Fungsi DHCP sendiri adalah melakukan alokasi melalui system distribusi menyangkut IP addres server sehingga dapat mengautomatiskan IP address dari DHCP server.
Cara Kerja DHCP Server
1. IP Lease Request
Computer clien meminta alamat IP ke server
2. IP Lease Offers
DHCP server yang mempunyai list alamat ip menawarkan kepada computer lain atau user
3. IP Lease Selection
Client akan menyeleksi penawaran yang pertama kali diberikan oleh DHCP Server. Setelah memilih, client akan mengirimkan broadcast berisi pesan bahwa client telah setuju dengan penawaran yang diberikan.
4. IP Lease Acknowledge
DHCP Server akan menerima isi pesan yang telah dikirimkan client, secara bertahap membalasnya dengan sebuah paket acknowledge DHCPACK kepada client.
6. Telnet Sevice
Telnet (Telecommunication Network Protocol) adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk melakukan control jarak jauh pada system computer. Telnet juga memungkinkan untuk melakukan login sebagai administrator atau user kemudian dapat menjalankan program atau aplikasi yang ada pada computer tersebut.
Untuk cara kerja dari telner service singkatnya, tugas client ialah menghubungkan Transfer Control Protocol atau TCP dengan server yang sudah tersedia. Setelah itu, client akan mendapat input dari user, dan client melakukan format ulang input dari user dan mengubahnya ke bentuk format yang standar. Barulah setelah itu, terjadi proses suatu pengiriman ke server. Sehingga client bisa mengubah format output untuk ditampilkan di layar.
Sumber: