Pada awalnya kita mengenal logika primitif yang mana hanya mengenal dua hal yakni "ya" atau "tidak". Jadi dengan adanya logika primitif ini jika ada suatu permasalahan yang harus melibatkan agak setuju, atau agak besar, atau bisa juga sangat setuju ini masih belum teratasi oleh karena itu muncullah logika fuzzy guna untuk menutupi kekurangan dari logika primitif sehingga sekarang dengan adanya logika fuzzy dapat mengenal perubahan linguistik seperti "agak besar", "sangat setuju", "kurang setuju" dan lainnya.
Baca Juga: Ada Lovelace Programmer Pertama di Dunia
1. Metode Fuzzy Mamdani
Metode fuzzy Mamdani digunakan sebagai penarikan kesimpulan atau suatu keputusan terbaik dalam suatu permasalahan yang tidak pasti. Metode Logika Fuzzy Mamdani juga dikenal dengan sebutan metode Max-min. Proses pengambilan keputusan dengan menggunakan metode fuzzy mamdani dilakukan dengan melalu beberapa tahapan yaitu:
- Pembentukan himpunan fuzzy
- Aplikasi fungsi implikasi
- Komposisi Aturan
- Deffuzzifikasi
Kelebihan dari metode fuzzy mamdani adalah lebih spesifik, artinya lebih memperhatikan kondisi yang akan terjadi untuk setiap daerah fuzzynya, sehingga menghasilkan keputusan yang lebih akurat. Selain itu metode fuzzy juga lebih cocok apabila input diterima dari manusia.
Dibandingkan dengan metode logika lain dari fuzzy interface system, yaitu Metode Sugeno yang tidak melalu proses komposisi aturan dan defuzzifikasi dengan metode Centroid. Proses tersebut berfungsi untuk mengetahui nilai output yang dihasilkan berupa pusat daerah fuzzy. Selain itu logika fuzzy mamdani juga lebih memperhatikan kondisi setiap daerah fuzzynya, sehingga menghasilkan hasil yang lebih akurat.
2. Metode Fuzzy Tsukomoto
Metode Logika Fuzzy Sugeno adalah perluasan dari penalaran monoton. Pada metode logika fuzy tsukomoto, yakni setiap konsekuen aturan yang terbentuk if then harus dipresentasikan dengan suatu himpunan logika fuzzy dengan menggunakan fungsi keanggotaan yang monoton. Setelah itu menghasilkan sebuah output hasil dari inferansi(yang disimpulkan) tiap-tiap aturan diberikan secara tegas (crip) berdasarkan a-predikat(fire stright).
Dengan penjelasan yang lumayan membingungkan tersebut maka diperoleh beberapa tahapan yaitu:
- Fuzzifikasi
- Pembentukan baris pengetahuan fuzzy ( Rule dalam bentuk IF.. THEN ), jadi bentuk umum dari logika fuzzy sugeno adalah if(X is A) and (Y is B) and (Z is C), yang mana A, B, C adalah himpunan Fuzzy.
- Mesin Inferensi
- Defuzzyfikasi dengan menggunakan metode rata-rata average.
Baik, setelah kita menyinggung sedikit pengenalan mengenai Logika Fuzzy Mamdani dan Sugeno maka kita bisa mengambil kesimpulan bahwa perbedaan logika fuzzy mamdani dan sugeno yaitu pada Metode Fuzzy Mamdani output yang dihasilan berupa suatu nilai pada domain himpunan fuzzy yang dikategorikan ke dalam komponen linguistik seperti "kurang stuju", "sangat setuju", "kurang menarik". Sedangkan pada Metode Sugeno output yang dihasilkan berupa fungsi linear atau konstanta. Kelemahan dari output berupa fungsi linear atau konstanta adalah nilai output yang dihasilkan harus sesuai dengan nilai yang telah ditentukan, hal ini timbul masalah apabila nilai output tidak sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
Posting Komentar untuk "Perbedaan Logika Fuzzy Mamdani dan Sugeno"