Semeru dan Kepercayaan Masyarakat Lamajang



Tentang sebuah kepercayaan. Sebuah hal yang tentunya sangat lazim terutama bagi masyarakat, apalagi masyarakat Jawa.
Kepercayaan-kepercayaan terhadap benda, makhluk gaib, atau pada suatu hal sudah terjadi sejak zaman prasejarah. Contohnya masyarakat Lamajang atau yang saat ini lebih di kenal dengan Lumajang. Pada zaman prasejarah masyarakat Lamajang memiliki kepercayaan pada sebuah gunung yang ada di sekitar mereka yaitu Gunung Semeru.
Siapa sih yang tak kenal dengan gunung ini? Yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl ini oleh masyarakat zaman prasejarah Lumajang dianggap memiliki kekuatan supranatural. Bahkan mereka juga menganggap gunung ini merupakan tempatnya roh-roh nenek moyang. Mereka beranggapan bahwa dengan menjadikan Gunung Semeru sebagai acuan kehidupan maka mereka akan dilindungi terus hingga anak cucunya dan juga roh-roh akan memberikan kemakmuran dalam hidup mereka.
Pada zaman prasejarah Lumajang penduduk setempat membangun tempat tinggal di daerah lereng – lereng gunung atau aliran – aliran sungai sekitar gunung karena menurut mereka tempat yang mereka tinggali merupakan tempat yang penuh keberkahan.
Desa yang muncul pertama kali oleh manusia zaman prasejarah Lumajang adalah Desa Kandangan yang saat ini terletak di daerah Senduro. Apalagi desa ini juga cukup dekat dengan Gunung Semeru.  Desa ini juga memiliki situs yang bernama Situs Kandangan. Terdapat menhir dan berbagai macam situs prasejarah yang digunakan untuk melakukan pemujaan.
Masuknya agama Hindu dan Budha ke wilayah Nusantara tidak membuat kepercayaan terhadap hal yang sudah melekat sebelumnya menjadi luntur atau hilang begitu saja. Realitanya malah semakin memperkuat terhadap hal – hal tersebut bahkan menambah nuansa yang lebih baru lagi.
Unsur- unsur dinamisme ataupun animisme yang sudah lama terjadi di Lamajang tetap melekat meskipun ajaran Hindu – Budha sudah mulai masuk ke wilayah ini. Bahkan banyak persamaan dalam pengajarannya sehingga terjadilah sebuah akulturasi.
Seiring berjalannya waktu perkembangan masyarakat dan pengetahuan penduduk setempat semakin pesat sehingga masyarakat membuat stratifikasi sosial. Selain itu, juga muncul kasta kasta dalam masyarakat yang  membuat dinamika pengetahuan semakin luas dan cepat.
Dalam sebuah mitologi pada Kitab Tantu Panggelaran menceritakan tentang asal Gunung Semeru bahwa Gunung Semeru merupakan bagian dari Gunung yang ada di India bernama Mahameru. Gunung tersebut dipotong lalu dibawa ke Pulau Jawa oleh para dewa dimana saat itu di pulau Jawa telah terjadi goncangan yang begitu dahsyat. Menurut mitologi ini juga bahwa yang ada di India hanyalah bagian bawahnya saja sedangkan puncaknya ada di Gunung Semeru. Cerita yang terdapat di kitab ini juga merupakan suatu akulturasi dimana ajaran baru dicampurkan dengan ajaran yang sudah lama melekat di Lamajang.
Kepercayaan – kepercayaan yang sudah ada ini membuat daerah Lamajang atau Lumajang mempunyai tanah yang begitu subur yang sangat banyak dicari oleh orang. Penganut ajaran Hindu maupun Budha memblur jadi satu dengan kepercayaan masyarakat Lamajang. Ketika banyaknya orang yang memuja gunung tersebut maka semakin berkembanglah desa-desa di sekitar Gunung Semeru. Hal ini membuat para pemimpin agama mengabdikan dirinya pada sekitar. Para pendeta juga banyak yang mendirikan sanggar ataupun asrama yang dikhususkan untuk menjadi tempat belajar.



Zaa
Zaa Halo teman-teman!! Saya Laretza biasa dipanggil Eza. Gak suka baca apalagi nulis tapi cuma pengen damai aja ama keduanya. @laretza410

Posting Komentar untuk "Semeru dan Kepercayaan Masyarakat Lamajang"