Tentang Pendiri Kerajaan Lamajang Tigang Juru

 

Hai apa kabar? Semoga baik – baik ya. lama sekali saya tidak bercerita tentang kota Lumajang. Kali ini saya akan menceritakan lagi tentang pendiri Kerajaan Lamajang Tigang Juru siapa lagi kalau bukan Banyak Wide atau Arya Wiraraja. Yuk langsung saja di baca
Arya wiraraya tokoh ini memiliki ikatan batin terhadap daerah Madura yaitu Sumenep dan Lamajang atau Lumajang. Tidak hanya dua daerah tersebut tapi ada juga daerah yang mempunyai ikatan dengan tokoh ini yaitu daerah Bali atau biasa disebut Pulau Dewata. Di daerah ini namanya diabadikan dalam Babad Manik Angkeran  dimana Babad ini dijadikan pedoman oleh keturunan Arya Wiraraja yang bernanma Arya Wang Bang Pinatih. Tentang Arya Wiraraja disini saya akan memaparkan dalam beberapa versi.

Versi Madura

Dalam sebuah catatan yang ditulis oleh para pengarang Madura, bahwa tokoh ini lahir d desa yang bernama Karang Nangka, Kecamatan Ruberu yang terletak di daerah Sumenep. Berdasarkan dari hasil penelusuran hal ini juga didasarkan pada naskah Pararaton bahwa Arya Wiraraja dilahirkan di desa Nangka. Selain itu, dari cerita yang beredar bahwa daerah Ruberu, Sumenep pernah dijadikan pusat pemerintahan. Cerita ini didukung dengan adanya penemuan sebuah potongan patung dari Desa Banasare yang diperkirakan merupakan awal mula dari Kerajaan Majapahit.
Kedekatan Banyak Wide dengan daerah Madura atau Sumenep ini tidak diragukan lagi. Bahkan nama Arya Wiraraja telah tercatat dalam catatan sejarah Sumenep. Dalam catatan tersebut Arya Wiraraja berhasil membawa daerah Sumenep menjadi tempat perdagangan di Pulau Jawa bagian utara yang setelah itu dikenal di Nusantara. Apalagi karena perannya dalam mengusir tentara dari Mongol dan juga ikut andil dalam pendirian kerajaan besar yaitu Kerajaan Majapahit.

Versi Bali

Arya Wiraraja memiliki hubungan emosional yang kuat dengan masyarakat Pulau Dewata. Hal ini disebabkan keturunan tokoh ini mendiami di berbagai pelosok Pulau Dewata. Dalam Babad Manik Angkeran yang dijadikan pedoman oleh Wang Bang Pinatih yang merupakan keturunan dari Arya Wiraraja, kakek moyangnya merupakan seorang pendeta yang berasal dari  Jawa yaitu Dang Hyang Bajrasatwa. Pendeta ini kemudian mempunyai keturunan anak laki-laki yang bernama Mpu Lumpita. Mpu Lumpita kemudian melahirkan 5 orang putra yang kemudian hari dikenal dengan Panca Tirtha.
Putranya yang pertama bernama Mpu  Gnijaya, yang kedua bernama Mpu Semeru, putra ketiga bernama Mpu Ghana, putra keempat bernama Mpu Kuturan, dan yang terakhir bernama Ida Mpu Bharadah ia menjadi seorang pendeta yang bernama Mpu Bahula dimana dalam cerita Calon Arang ia beristri Ratna Manggali. Dari pasangan ini pula lahirlah seorang pendeta dan penyair tersohor pengarang Kakawin Sutasoma yang didalamnya terdapat semboyan ‘Bhinneka Tunggal Ika”  ia bernama Mpu Tantular.
Dari Mpu Tantular ia menurunkan 4 orang putra yaitu Ida Dang Hyang Panawasikan, Dang Hyang Hyang Siddhimantra, Dang Hyang Smaranatha, dan Dang Hyang Soma Kepakisan. Dari putra kedua menurunkan seorang putra yang lahir dari api pemujaan bernama Ida Bang Manik Angkeran. Dari Manik Angkeran inilah lahir seorang putra bernama Banyak Wide atau lebih dikenal dengan Arya Wiraraja.

Versi Lumajang

Catatan tentang Arya Wiraraja di Lumajang tidak banyak diketahui. Dalam Babad Pararaton Arya Wiraraja disebutkan bahwa ia “dinohaken”  yang diartikann sebagai tempat pengangkatan. Banyak Wide atau Arya Wiraraja dilahirkan pada tahun 1232 Saka sebagaimana dalam Babad Pararaton yang bertuliskan ‘Sira Banyak Wide atuwuh patang puluh tiga duk pamalayu’ yang artinya ia berumur 43 tahun ketika terjadi peristiwa penyerang Melayu.
Menurut MM. Sukarto, nama Banyak Wide memiliki banyak arti dan sangat mendalam sesuai dengan nama pemakainya. Bakyak dapat diartikan sebagai angsa sedangkan Wide diartikan sebagai ilmu pengetahuan. Filsafat agama Hindu mengatakan bahwa pendeta yang berhasil dalam pertapaannya  dan bisa menghayati atau memaknai hakikat kehidupan maka disebut ‘Prama – Hamsa’ yang berarati angsa yang utama.



Zaa
Zaa Halo teman-teman!! Saya Laretza biasa dipanggil Eza. Gak suka baca apalagi nulis tapi cuma pengen damai aja ama keduanya. @laretza410

Posting Komentar untuk "Tentang Pendiri Kerajaan Lamajang Tigang Juru"